Sumber Kesaksian: Susan
Saya menjadi marah kepada Tuhan dan saya mengutukiNya. Saya berkata : Jika Tuhan itu ada sekalipun, saya tidak akan melayaniMu sampai kapanpun!". "Dia mengijinkan semua ini terjadi kepada saya, bagaimana mungkin Tuhan itu ada?".
Luka yang dilukiskan Susan itu adalah luka akibat kekerasan seksual yang dialaminya. Dalam masa kehamilannya, Susan mengalami pukulan-pukulan yang brutal. Dimana cerita-cerita yang indah yang diimpikannya semasa kecilnya dulu?. Juga ada berita buruk lainnya, ia telah mengalami tiga kali aborsi, dan yang pertama ia lakukan ketika ia berusia 14 tahun. Ia percaya bahwa ketika ia melakukan semua itu akan menggambarkan apa yang terjadi dengan dirinya.
Dan saat saya melahirkan Steven, saya sudah melakukan aborsi sebelumnya. Namun saat itu saya berpikir bahwa itu merupakan cara saya untuk mengontrol kehamilan. Dan Steven lahir, kenyataan bahwa saya telah melakukan pembunuhan melalui aborsi menghantam saya begitu rupa. Dan saat itu kehidupan Steven juga bergantung kepada tindakan saya.
Hal itu merupakan sebuah fakta mencengkeram dirinya dan membuat Susan hampir gila. Mimpi yang mengerikan dan suara-suara yang mengerikan menghantui dirinya. "Kamu adalah pembunuh!... pembunuh!... pembunuh!. Suara itu berlangsung terus menerus.
Dan saya terus berpikir, siapa yang menjadi pembunuh? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini hanya pikiran saya ataukah memang suatu kenyataan?. Perlahan-lahan saya berpikir bahwa Steven, anak saya ini jahat dan ia layak untuk mati karena membuat kehidupan saya menjadi buruk. Karena itu saya memutuskan untuk membunuhnya.
Saya ingat saat hidungnya patah dan ia dalam keadaan sangat kritis, sesuatu terjadi!. Sungguh sebuah mujizat bahwa Tuhan menjagai anak ini sejak awalnya. Betapa berharganya anak ini bagi Tuhan. Botol yang akan saya gunakan untuk menyiksanya pecah dan dan susu yang ada di dalam tertumpah dan habis. Dan ketika hal itu terjadi tiba-tiba saya tersadar. Saya bertanya kepada diri saya sendiri : "Oh Tuhan, apa yang telah saya lakukan?".
Tapi setan terus bersiasat terhadap hidup Susan.
Pertanyaan itu menyadarkan saya tentang apa yang saya lakukan. Yang saya dengar saat itu adalah perkataan : "Kamu telah gagal. Sekarang mata ganti mata dan gigi ganti gigi!".
Mulai saat itu iblis menguasai Susan dengan cara yang sangat sedikit orang bisa mempercayainya. Susan menjadi terobsesi dengan kematian dan ia berniat untuk bunuh diri.
Saat itu saya hanya berpikir untuk mati. Saya telah berteriak minta tolong atau menghubungi orang lain untuk mencegah niat saya untuk bunuh diri. Saya pikir saya layak untuk mati. Saya hanya merasakan tuduhan sebagai pembunuh, dan saya justru mengiyakannya. Sepertinya ada yang memerintahkan saya untuk melakukan usaha-usaha bunuh diri dan saya mematuhinya.
Susan melakukan sebelas kali usaha bunuh diri dalam setahun. Ia menabrakkan mobil dengan sebuah truk pada kecepatan tinggi. Ia memotong lehernya, menyayat kepalanya sendiri, memotong nadinya, meminum racun, meminum aspirin dalam dosis yang diluar akal sehat. Semua dilakukannya untuk mengakhiri hidupnya. Susan berkali-kali masuk dalam keadaan kritis.
Namun Susan tetap hidup. Dia percaya tetap menjaga hidupnya karena ada doa-doa tetangganya, Larry dan Linda Meynard. Keluarga yang memiliki dua anak ini mengundang Susan untuk tinggal bersama mereka agar dapat menjaga Susan dan menyelamatkan Steven yang masih bayi dari penyiksaan. Linda Meynard mengingat bagaimana ia harus membela Susan secara rohani.
Saya mengawasinya setiap menit. Kami mengundangnya sarapan bersama dan membacakan Firman Tuhan kepadanya. Kami menolong meyakinkan dirinya bahwa ini semua bukanlah sesuatu yang jahat untuknya.
Susan mulai diperkenalkan pada kebenaran Firman Tuhan.
"Allah bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi semua orang yang mengasihi Dia". Itu adalah ayat Firman Tuhan pertama yang Linda berikan kepada saya. Lalu saya bertanya pada diri saya sendiri : "Apa yang kamu lakukan, apakah kamu mengetahui apa yang kamu lakukan?". Saya harus mengakui : "Saya tidak dapat menolong diri saya sendiri!".
Minggu demi minggu berlalu. Seiring dengan itu keluarga Meynard terus mendoakan dan mengasihi Susan. Hingga suatu hari Linda menanyakan kepada Susan, apakah ia mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
Meskipun saya benar-benar dikuasai roh jahat, saya masih memiliki sesuatu yang bebas dan suara dalam hati nurani saya yang mengingatkan tentang siapa saya sebelumnya. Dan saya membenarkan lewat doa yang sangat sederhana. Namun pada saat itu saya masih berpikir bahwa bunuh diri merupakan jalan yang terbaik.
Tidak lama kemudian keluarga Meynard pindah. Dan pergumulan terus melanda Susan selama empat tahun hingga akhirnya ia bercerai dari suaminya. Tetapi kasih Tuhan yang dialami Susan melalui keluarga Meynard tidak pernah meninggalkannya.
Kasih Tuhan itu seperti sabun pembersih illahi. Kasih itu membersihkan dosa, kelakuan yang buruk, semua usaha-usaha bunuh diri saya. Saya diampuni dan diselamatkan. Benar-benar membersihkan kehidupan buruk yang saya jalani selama ini.
Saat ini Susan hidup bahagia dengan suaminya, Lauren. Putranya Steven telah menjadi remaja sehat yang suka berselancar. Lauren yang mendengar apa yang dialami Susan merasakan bahwa ia seakan bertemu dengan pribadi yang berbeda dengan cerita masa lalu Susan. Hal tersebut ternyata juga dirasakan oleh Susan.
Hal itu seperti membuka jendela kilasan masa lalu yang menyeramkan tentang sahabat saya yang menceritakan tragedi yang saya alami secara terperinci. Tapi Tuhan mengubah saya secara keseluruhan bahwa itu bukanlah saya lagi. Susan yang lama sudah tidak ada lagi karena saya sudah menyerahkan semuanya kepada Yesus. Hanya dialah yang sanggup membebaskan mereka yang terikat.
Mujizat Susan menjadi sukacita besar bagi Linda Meynard.
Sungguh menggembirakan melihat dia tidak lagi seperti 14 tahun yang lalu, bagaimana dia keluar dari masa lalu yang buruk Bukan hanya keluar, namun kini hidupnya telah menjadi berkat bagi banyak orang. Sungguh itu merupakan anugerah dari Tuhan. Itu sesuatu yang luar biasa bagi saya.
Tuhan sungguh melindungi saya secara ajaib. Saya tidak punya kata-kata untuk menjelaskannya. Satu-satunya penjelasan adalah Dia punya tujuan dengan mengijinkan saya hidup untuk memberitakan pada orang lain bahwa Dia Yesus adalah Tuhan yang sungguh nyata.
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. (Yesaya 9:1-3)